Cara Mengatasi Masalah BOOTMGR is Missing di Sistem Operasi Windows

komputerdia.com - Pengertian BOOTMGR (boot manager) adalah suatu file sistem (system file) yang mempunyai tugas atau tanggung jawab atas boot sistem operasi Windows, mulai dari Windows Vista, Windows 7, Windows 8, Windows 8.1, dan Windows 10, pada sistem operasi Windows sebelum Windows Vista, namun untuk Windows XP dan Windows Server 2003 system file yang bertanggung jawab atas boot sistem operasi adalah ntldr (NT Loader)

Komputer merupakan salah satu sarana teknologi yang makin banyak digunakan saat ini sama halnya seperti smartphone yang makin banyak digandrungi para pemain baru, namun beda halnya antara komputer dengan smartphone, dimana smartphone masih dibilang sangat "user friendly" meskipun bagi mereka pengguna awam sekalipun, tetapi untuk komputer meskipun sering dilihat dimana - mana, hal ini masih menjadi "momok" yang sangat asing bagi mereka yang sama sekali buta akan teknologi yang satu ini.

Saya kira basa-basi diatas cukup untuk pembuka artikel ini, sekarang kita masuk pada pembahasan intinya, yakni bagaimana cara mengatasi atau memperbaiki masalah BOOTMGR is missing pada laptop atau komputer !

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya : 
  1. Cara Mudah Mengatasi BOOTMGR is Compressed di windows 7 
  2. Cara Mengatasi Masalah COM Surrogate has Stopped Working di windows .

Cara Mengatasi Masalah BOOTMGR is Missing di Sistem Operasi Windows

Jenis - Jenis Kesalahan BootMgr


1. BOOTMGR is missing, press Ctrl Alt Del to restart

Pengguna dapat menekan tombol Ctrl + Alt + Del untuk me-restart komputer, komputer tidak akan restart kecuali Pengguna menekan ketiga tombol tersebut secara bersamaan atau menekan tombol reset pada PC (PC Desktop umumnya memiliki setidaknya dua tombol, power dan reset). (Baca Juga: Fungsi Ctrl , Fungsi Tombol Alt)


2. BOOTMGR is missing, press any key to restart

Pengguna dapat menekan tombol apapun (pada keyboard) untuk me-restart komputer atau menekan tombol reset pada PC Desktop. (Baca Juga: Fungsi Tombol F1 sampai F12 , Fungsi Tombol ESC)


3. Could’n find BOOTMGR

Sama halnya dengan kedua pesan kesalahan sebelumnya, pesan kesalahan ini berarti BOOTMGR hilang (missing) namun sistem tidak menampilkan pilihan untuk me-restart komputer, kecuali dengan menekan tombol reset pada PC Desktop



Pemecahan Masalah dan Penanganan

Permasalah BOOTMGR is missing sebenarnya bukanlah masalah yang begitu serius di dunia komputer, hal ini termasuk kedalam kategori masalah yang cukup wajar jika kalian megalaminya. Hal ini menunjukkan jika kalian mengalami masalah ini berarti kalian termasuk tipe orang yang suka otak-atik kompi :D .

Perlu kalian ketahui, bahwa inti permasalahan ini sebenarnya terletak pada poin - poin dibawah ini :
  1. Harddisk yang tidak terbaca sehingga sistem komputer tidak bisa membaca Operating System yang terpasang di HDD tersebut, silahkan kalian periksa kabel yang terpasang di Motherboard ke HDD tersebut, hal ini bisa terjadi kabelnya yang rusak, slot yang rusak atau bahkan HDD nya yang rusak
  2. Harddisk yang masih baru dan belum terinstall Operating System
  3. Kesalahan pada pengaturan Boot Priority pada BIOS, boot order pertama harusnya HDD bukan CD/DVD atau USB FDD (Flashdisk). untuk mengaturnya silahkan kalian baca artikel berikut ini Cara pengaturan BIOS komputer PC dan laptop semua tipe .
  4. Jika kalian tidak mau ribet untuk mengutak - atik BIOS, silahkan kalian periksa pada port usb komputer kalian apakah masih ada Flashdisk yang masuk ke port ? Jika ada silahkan kalian cabut flashdisk tersebut dan restar komputer kalian


Penjelasan Penanganan Masalah

1. Lakukan Restart Komputer

Ini merupakan solusi ter-sederhana dalam mengatasi kesalahan “BOOTMGR is missing”, pada beberapa kasus sistem operasi Windows dapat startup dengan normal dari “BOOTMGR is missing” setelah restart.

Hal ini kemungkinan terjadi karena sistem operasi Windows gagal membaca system file BOOTMGR pada startup pertama dan setelah restart proses pembacaan system file BOOTMGR diulangi dan berhasil



2. Periksa Perangkat yang Terhubung ke Komputer

Umumnya (walaupun tidak selalu) saat pengguna meng-install sistem operasi (apapun) atau menjalankan perangkat lunak pada saat boot (misalnya perangkat lunak disk imaging seperti norton ghost), pengguna harus merupah konfigurasi “Boot Order” pada BIOS, ada beberapa pilihan pada Boot Order diantaranya Optical Disk Drive, Floopy Disk Drive, USB Disk Drive, Hard Disk Drive, dan lain sebagainya (redaksi dan fitur tergantung dari jenis BIOS yang digunakan).

Oleh karena itu, jika solusi pada poin 1 tidak berhasil (dengan merestart komputer), maka melepas perangkat seperti USB Flash Drive, CD/DVD pada Optical Disk Drive, atau Disket pada Floopy Disk Drive merupakan solusi yang layak dicoba, kenapa? 

Karena kemungkinan komputer melakukan boot dari salah satu perangkat tersebut (misalnya USB Flash Drive) sedangkan perangkat tersebut dalam keadaan non-bootable



3. Periksa Boot Order pada BIOS

Sama halnya dengan solusi pada poin 2, kemungkinan komputer membaca perangkat selain Hard Disk Drive saat pertama load (boot), jika komputer membaca USB Flash Drive sebagai boot media maka solusinya cukup dengan mencabut USB Flash Drive dari port USB.

Namun hal tersebut akan cukup merepotkan jika kita harus mencabut terlebih dahulu perangkat-perangkat seperti USB Flash Drive, CD/DVD dari Optical Disk Drive, Disket dari Floppy Disk Drive dan lain sebagainya setiap kali menyalakan komputer

Oleh karena itu solusi selanjutnya adalah dengan mengatur Hard Disk Drive sebagai boot media menjadi urutan pertama pada boot order di pengaturan BIOS, hal ini berarti komputer akan membaca terlebih dahulu perangkat Hard Disk Drive sebelum perangkat yang lain, hal ini merupakan pilihan terbaik karena sistem operasi Windows (bahkan sistem operasi apapun kecuali yang LiveCD atau LiveUSB seperti Puppy Linux) terpasang pada salah satu partisi Hard Disk Drive



4. Periksa Semua Kabel Data dan Kabel Power

Pada PC Desktop setiap perangkat seperti Hard Disk Drive dan Optical Disk Drive terhubung dengan dua kabel, kabel data (seperti SATA) yang menghubungkan perangkat tersebut dengan motherboard dan kabel power yang menghubungkan perangkat tersebut dengan power supply.

kesalahan pada BOOTMGR dapat terjadi karena salah satu kabel tersebut terlepas, tidak terpasang sempurna, atau rusak. 



5. Lakukan Startup Repair

Pada installation media sistem operasi Windows  Startup Repair akan menggantikan (replace) system file yang korup (corrupt) atau rusak (crash), namun berbeda dengan proses reinstall, data (seperti perangkat lunak yang ter-install ) dan konfigurasi pada sistem operasi Windows akan tetap seperti semula karena file yang diganti hanya system file saja



6. Format Partisi Sistem dan Install Windows Baru (reinstall)

Pilihan ini menjadi pilihan terbaik apabila kelima pilihan diatas tidak menjadi solusi, ada beberapa kerusakan pada system file memang tidak dapat ditangani oleh fitur repair bawaan installation media sistem operasi Windows, oleh karena itu reinstall menjadi solusi terbaik apabila kerusakan pada BOOTMGR memang disebabkan oleh system file yang corrupt atau crash. 

Namun untuk mengambil pilihan ini Anda harus benar-benar memahami bahwa semua data pada partisi sistem (biasanya terdapat di partisi C:) akan dihapus termasuk pernagkat lunak yang terinstall dan konsigurasi sistem operasi lain bahkan data pribadi Anda (jika ada) dan digantikan dengan system file yang baru. 



7. Ganti Hard Disk Drive dan Install Windows Baru (reinstall)

Ini solusi terakhir yang Saja ajukan apabila semua solusi diatas gagal mengatasi masalah BOOTMGR is missing, penggantian Hard Disk Drive dilakukan apabila masalah diatas disebabkan oleh kerusakan fisik pada Hard Disk Drive seperti Bad Sector dan lain sebagainya. 

Untuk mengantisipasi kerusakan pada system file terutama pada file yang dibutuhkan saat boot, sistem operasi Windows mulai dari Windows 7 sudah menyediakan partisi khusus yang berlabel System Reserved dan tidak memiliki letter, jadi saat meng-install Windows sebaiknya partisi sistem sebelumnya dihapus lalu dibuat ulang agar partisi “System Reserved” (sekitar 100MB pada Windows 7) akan tercipta.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2