Cara Masuk BIOS Dan Mengatur BIOS Lenovo G40-45
6/25/2019
Edit
komputerdia.com - BIOS (Basic Input Output System) adalah salah satu software (perangkat lunak) yang ditulis dalam bahasa assembly, dimana bios ini ditugaskan untuk mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS sendiri tertanam didalam sebuah chip memory (ROM) ataupun Flash Memory berbahan Comlpimentari Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdapat pada motherboard.
Baterai CMOS sendiri, pada dasarnya mempunyai fungsi untuk menjaga agar tanggal, jam (Date and Time) serta settingan komputer lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau tidak kembali ke konfigurasi awal meskipun computer telah dimatikan.
Sementara itu, jika kita lihat secara spesifik fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi atau perintah yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yakni suatu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.
Secara sederhana, Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. Setelah itu BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi serta akan menampilkan informasi dari Graphics Card.
Setelah proses tersebut selesai, maka BIOS akan melakukan pengecekan device ROM lain seperti hardisk dan kemudian akan melakukan proses pengetesan terhadap RAM yakni memory count up test. Setelah semua test komponen berhasil dilakukan, maka tugas akhir BIOS adalah akan melakukan pencarian lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Baterai CMOS sendiri, pada dasarnya mempunyai fungsi untuk menjaga agar tanggal, jam (Date and Time) serta settingan komputer lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau tidak kembali ke konfigurasi awal meskipun computer telah dimatikan.
Sementara itu, jika kita lihat secara spesifik fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instruksi atau perintah yang dikenal dengan istilah POST (Power On Selft Test) yakni suatu perintah untuk menginisialisasi dan identifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA Card, Keyboard dan Mouse, Hardisk drive, Optical (CD/DVD) drive dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting.
Secara sederhana, Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, dimana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memory yang terinstall, jenis hardisk dan kapasitasnya dan sebagainya. Setelah itu BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi serta akan menampilkan informasi dari Graphics Card.
Setelah proses tersebut selesai, maka BIOS akan melakukan pengecekan device ROM lain seperti hardisk dan kemudian akan melakukan proses pengetesan terhadap RAM yakni memory count up test. Setelah semua test komponen berhasil dilakukan, maka tugas akhir BIOS adalah akan melakukan pencarian lokasi booting device dan Sistem Operasi.
Menu Standard BIOS
- Advanced Chipset Features
- Integrated Peripherals
- Power Management Setup, pembagian tegangan untuk masing-masing periferal dimana ini sering digunakan untuk overclocking
- Load Fail-Safe Defaults (Load Factory Setting), pilih menu ini untuk mengembalikan seluruh setingan ke mode asalnya (default).
- Load Optimized Defaults, mengembalikan settingan optimal yang direkomendasikan oleh bawaan pabrik.
- Set Supervisor Password, memberi kata sandi agar tidak sembarangan user mampu mengubah-ubah settingan BIOS
- Standard CMOS Features, untuk seting tanggal dan melihat hardisk yang terdeteksi, dll.
- Advanced BIOS Features, pengaturan boot device priority (pilihan device untuk pertama booting) dapat diset disini.
- PnP/PCI Configuration, mengkonfigurasi clock/kecepatan dari setiap perangakat yang terpasang pada port PCI/PnP,misal vga pci ,lancard pci, wirelles port pci, HDMI,dll
- PC Health Status, kita bisa cek temperatur dan tegangan dari Power Suplly disini.
- Set User Password,
- Save & Exit Setup, menyimpan settingan BIOS lalu keluar.
- Exit Without Saving , keluar dari layar bios tanpa menyimpan settingan.
Baca Juga Artikel Menarik Lainnya :
- Cara pengaturan Bios dan pengaturan mode usb pada bios acer aspire E 11
- Cara Membuat dan Mengatur Wallpaper Komputer Tidak Bisa Di Ubah Orang Lain
- Pengertian Paypal, Cara Daftar Akun Paypal, Cara Kerja Paypal, dan Daftar Kode Bank Untuk Paypal
- Cara Mudah Mengatasi Windows Script Host Access is Disable di Windows 7/8/10
Memahami Pengaturan BIOS Lenovo G40-45
Membicarakan masalah BIOS hal pertama yang biasa kita ingat adalah tombol F2 atau tombol Delete, namun hal ini tentunya tidak berlaku pada setiap jenis komputer atau laptop. Diantara banyaknya jenis komputer dan laptop Lenovo G40-45 termasuk salah satu jenis laptop yang bisa dibilang mempunyai keunikan tersendiri dalam masalah tata cara masuk ke mode BIOS nya.
Jika pada laptop atau komputer lain, untuk bisa masuk ke mode BIOS hanya perlu menekan tombol F2 atau delete setelah menyalakan tombol power, ternyata pada laptop Lenovo G40-45 ini memerlukan satu keys tambahan yaitu FN. Jadi ketika ingin masuk mode BIOS pada laptop ini, setelah menyalakan tombol power kita harus menekan FN + F2, suatu cara yang tak biasa ya tentunya dan hal ini lah yang termasuk kedalam salah satu keunikan Lenovo G40-45.
Sementara itu untuk pengaturan lain yang berada didalam BIOS Lenovo G40-45 ini sama halnya dengan cara yanbg dilakukan pada langkah pertama tadi. Seperti pada pengaturan Boot Periority misalnya jika kita akan memindahkan dan memilih boot yang akan kita gunakan FN juga, jika pada tipe laptop biasa hanya menggunakan tombol F5 dan F6 maka pada tipe ini, kita diharuskan untuk menggunakan tombol FN + F5 atau juga tombol FN + F6.
Begitu juga ketika kita akan menyimpan penyetelan yang sudah kita atur pada bios ini, maka tombol yang digunakan adalah tombol FN + F10 kemudian pilih menu Yes.
Demikianlah artikel pada kesempatan kali ini, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi anda semuanya.